Sebuah
bangunan yang bagian depannya terpasang spanduk yang bertuliaskan Nasi
Gandul Romantis milik H. S. Sardi terlihat cukup sepi. Setelah kami
masuk, di dalam hanya terlihat seorang bapak-bapak yang sedang menyantap
makanan, 2 orang perempuan berjilbab yang kelihatannya sedang
beres-beres dan dibantu oleh seorang laki-laki. Setelah dibuka dengan
pertanyaan dari salah satu tim kami, ternyata nasi gandulnya tinggal
satu porsi, itupun hanya tinggal jerohan, kikil dan tanpa daging.
Sudah jauh-jauh kesini dengan sedikit hujan rintik yang tak kunjung
berhenti, seporsi nasi gandul pun kami terima meski tanpa ada daging
sepotong pun.
Langsung
saja salah satu perempuan itu mengambil piring dan melampirkan selembar
daun pisang, kemudian ditambahkan nasi dan dituangi dengan kuah
berwarna sedikit kecokelatan hingga nasinya setengah tenggelam. Kemudian
ditambah dengan bahan lainnya dan potongan jerohan sapi dan kikil, dan tak lupa sebuah suru diselipkan di antara piring dan daun pisang. Bagi yang belum mengenal suru ini pasti akan binggung untuk apa dan bagaimana cara penggunaannya. Suru
adalah sendok tradisional yang terbuat dari daun pisang yang ditekuk,
digunakan oleh orang jaman dahulu atau oleh orang desa sebagai sendok.
Cara makan yang unik inilah yang menambah kekhasan menikmati sepiring
nasi gandul. Rasa dari nasi gandul racikan pak Sardi memang enak,
santannya cukup ringan tapi tetap membuat kuahnya terasa gurih dan
segar. Rasa manis juga lekat dengan sajian masakan yang satu ini,
menunjukkan khas daerahnya yaitu Jawa Tengah yang cenderung manis di
setiap masakannya.
Setelah
membuka percakapan, ternyata bapak-bapak yang sedang menikmati makanan
tadi ternyata Pak Sardi yang merupakan pemilik dari rumah makan ini.
Beliau mulai merintis usahanya ini sejak tahun 1978 dengan berjualan
secara keliling. Dan sekitar tahun 1981, Beliau mulai menetap di satu
tempat hingga sekarang ini. Biasanya warung ini buka mulai dari jam
setengah 5 sampai jam setengah 9 malam, itu pun sudah penghabisan. Waktu
itu kami bisa dibilang beruntung, karena setelah kami datang, ada
beberapa pembeli yang kecewa karena nasi gandulnya sudah habis. Meski
jam bukanya terbilang hanya sebentar, tapi Pak Sardi membutuhkan sekitar
25 kg daging, kikil dan juga jerohan untuk melayani pembelinya setiap
hari.
Specifications
- Menu Andalan: Nasi Gandul (Rp. 9.000/ porsi)
- Jam Buka: 16.30 - 20.30
- Alamat Lokasi: Jl. Panunggulan, Gajah Mati, Pati Telp. (0295) 383424/ 383814/ 0812.2830.762