Penimbunan lemak tidak hanya terjadi di kulit. Namun di dalam organ
lainnya seperti hati dan otot. Banyak orang yang beranggapan bahwa
gulalah yang menjadi penyebab utama masalah ini. Namun setelah diteliti
ternyata gula tidak meningkatkan kadar lemak di tubuh.
Seperti dikutip dari TimesofIndia (13/2/2013), sebuah studi baru menemukan bukti kuat. Ternyata konsumsi gula batu dan sirup jagung yang tinggi fruktosa dan sukrosa tidak meningkatkan lemak di hati.
Tim penelitian lain dari University of Central Florida juga telah membuktikannya. Studi yang dipimpin oleh James Rippe, MD ini melibatkan sekitar 64 responden. Pola konsumsi gula para responden dipantau setiap hari. Namun hanya tertuju pada satu jenis minuman yaitu susu rendah lemak yang diberikan tambahan gula jagung ataupun gula batu.
Setelah 10 minggu lamanya pemantauan, hasil studi menunjukkan bahwa kandungan lemak dalam hati para responden cenderung tidak berubah. Berarti konsumsi gula batu ataupun sirup jagung tidak akan meningkatkan kadar lemak di hati.
Tidak hanya itu, ternyata efek konsumsi gula batu ini juga tidak berdampak buruk pada organ tubuh lainnya. Hal inipun dibuktikan melalui penelitian yang sama, timbunan lemak pada jaringan otot ternyata juga tidak ikut meningkat kadarnya.
Gula pada makanan yang dikonsumsi sebenarnya mengandung sekitar 55 persen fruktosa, 42 persen glukosa dan 3 persen karbohidrat. Kedua penelitian inipun telah dipublikasikan dalam Journal of Applied Physiology, Nutrition and Metabolism.
Seperti dikutip dari TimesofIndia (13/2/2013), sebuah studi baru menemukan bukti kuat. Ternyata konsumsi gula batu dan sirup jagung yang tinggi fruktosa dan sukrosa tidak meningkatkan lemak di hati.
Tim penelitian lain dari University of Central Florida juga telah membuktikannya. Studi yang dipimpin oleh James Rippe, MD ini melibatkan sekitar 64 responden. Pola konsumsi gula para responden dipantau setiap hari. Namun hanya tertuju pada satu jenis minuman yaitu susu rendah lemak yang diberikan tambahan gula jagung ataupun gula batu.
Setelah 10 minggu lamanya pemantauan, hasil studi menunjukkan bahwa kandungan lemak dalam hati para responden cenderung tidak berubah. Berarti konsumsi gula batu ataupun sirup jagung tidak akan meningkatkan kadar lemak di hati.
Tidak hanya itu, ternyata efek konsumsi gula batu ini juga tidak berdampak buruk pada organ tubuh lainnya. Hal inipun dibuktikan melalui penelitian yang sama, timbunan lemak pada jaringan otot ternyata juga tidak ikut meningkat kadarnya.
Gula pada makanan yang dikonsumsi sebenarnya mengandung sekitar 55 persen fruktosa, 42 persen glukosa dan 3 persen karbohidrat. Kedua penelitian inipun telah dipublikasikan dalam Journal of Applied Physiology, Nutrition and Metabolism.