Bandung -
Member situs praktik prostitusi online www.cewebisyar.com sempat
tercantum 5 ribu lebih. Klaim itu rupanya tidak sesuai dengan pernyataan
pemiliki website tersebut, W (28). Ia mengaku memanipulasi angka member
guna meyakinkan calon member yang berniat nimbrung.
"Hanya ada tiga puluh member. Kebanyakannya yang gabung itu member kategori Silver," jelas tersangka W di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Jumat (8/2/2013).
Jumlah member itu terkumpul pertengahan Desember 2012 atau sejak www.cewebisyar.com dioperasikan W. Soal layanan sex party, W menegaskan kegiatan itu tidak ada alias bohong. Para member, sambung dia, hanya bisa bertransaksi langsung dengan wanita bayaran yang fotonya tercantum di web berslogan 'Komunitas Cewe Bayaran Indonesia & Asia'.
Foto itu menampilkan wanita-wanita berpakaian seksi yang dilengkapi biodata, tarif kencan, dan layanan diberikan. "Saya mendapat fotonya dari salah satu situs luar negeri. Ada juga cewek dari berbagai daerah di Indonesia mengontak saya agar fotonya dimunculkan. Kalau foto-foto wanita Asia tidak tahu kebenarannya," tutur W.
Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan tersangka sengaja menambahkan atau memanipulasi angka member di tampilan halaman depan website.
Berdasarkan database web yang dibongkar polisi, angka nyatanya 2.679 member. Namun W mengotak-atiknya agar menembus angka 5.000 lebih. Jumlah 2.679 member itu pun kebanyakannya hanya mendaftar saja, setelah W memberi username dan password, pendaftar tidak melakukan pembayaran.
"Jadi hanya tiga puluh member saja yang membayar setelah mendapat username dan password. Angka member mencapai lima ribu itu sengaja direkayasa tersangka bertujuan menarik minat pengunjung web agar segera daftar dan menjadi member," tutup Trunoyudo.
"Hanya ada tiga puluh member. Kebanyakannya yang gabung itu member kategori Silver," jelas tersangka W di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Jumat (8/2/2013).
Jumlah member itu terkumpul pertengahan Desember 2012 atau sejak www.cewebisyar.com dioperasikan W. Soal layanan sex party, W menegaskan kegiatan itu tidak ada alias bohong. Para member, sambung dia, hanya bisa bertransaksi langsung dengan wanita bayaran yang fotonya tercantum di web berslogan 'Komunitas Cewe Bayaran Indonesia & Asia'.
Foto itu menampilkan wanita-wanita berpakaian seksi yang dilengkapi biodata, tarif kencan, dan layanan diberikan. "Saya mendapat fotonya dari salah satu situs luar negeri. Ada juga cewek dari berbagai daerah di Indonesia mengontak saya agar fotonya dimunculkan. Kalau foto-foto wanita Asia tidak tahu kebenarannya," tutur W.
Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan tersangka sengaja menambahkan atau memanipulasi angka member di tampilan halaman depan website.
Berdasarkan database web yang dibongkar polisi, angka nyatanya 2.679 member. Namun W mengotak-atiknya agar menembus angka 5.000 lebih. Jumlah 2.679 member itu pun kebanyakannya hanya mendaftar saja, setelah W memberi username dan password, pendaftar tidak melakukan pembayaran.
"Jadi hanya tiga puluh member saja yang membayar setelah mendapat username dan password. Angka member mencapai lima ribu itu sengaja direkayasa tersangka bertujuan menarik minat pengunjung web agar segera daftar dan menjadi member," tutup Trunoyudo.