Hi, guest ! welcome to Susan. | About Us | Contact | Register | Sign In
Create your own banner at Susan

Kualitas Kehidupan Seks Pria yang Buruk Bisa Jadi Pertanda Umur Pendek


Seorang pria harus mengkhawatirkan kesehatannya ketika kehidupan seksualnya buruk. Pria dengan kualitas kehidupan seksual yang rendah akibat disfungsi ereksi harus lebih waspada terhadap kematian dini akibat penyakit jantung.

Sebelumnya, dalam sebuah studi di New South Wales, Australia, yang melibatkan 95.038 orang, diketahui bahwa kehidupan seksual pria yang buruk akibat disfungsi ereksi telah dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular, yang dapat menjadi pertanda risiko serangan jantung.

Penyakit kardiovaskular adalah penyebab utama kematian akibat penyakit tidak menular, yang biasanya dipengaruhi oleh faktor klasik, seperti tembakau, alkohol, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, obesitas, kurang olahraga dan pola makan yang buruk.

Selain disfungsi ereksi, indikator penyakit jantung lainnya adalah nyeri dada atau mati rasa tiba-tiba pada wajah atau lengan. Namun, peneliti menyatakan bahwa disfungsi ereksi mungkin menjadi indikator penyakit jantung yang mudah dikenali, sehingga pria perlu segera menemui dokter jika dirinya mulai mengalami kesulitan ereksi yang cukup kronis dan progresif.

Disfungsi ereksi sebenarnya adalah hal yang normal terjadi seiring dengan proses penuaan dan dapat disebabkan oleh penyebab lain seperti konsumsi obat-obatan tertentu, stres, ketidakseimbangan hormon, depresi, atau juga dapat disebabkan oleh penyakit jantung yang mengakibatkan pemblokiran darah ke penis selama terjadi rangsangan seksual.

Dari hubungan tersebut, peneliti bermaksud untuk mengetahui seberapa besar dampak kualitas klehidupan seksual seorang pria terhadap risiko kematian karena penyakit yang diakibatkannya. Peneliti kemudian mengkaji kompilasi data dari kuesioner yang menilai tingkat disfungsi ereksi 95.038 peserta penelitian dari tahun 2006 hingga 2009.

Kemudian peneliti membandingkan data tersebut dengan data rawat inap dan kasus kematian peserta yang terjadi antara bulan Juni dan Desember 2010. Dari jumlah peserta penelitian tersebut, 7855 orang terkait dengan penyakit jantung dan harus menjalani rawat inap, sedangkan sekitar 2.304 meninggal dunia akibat penyakit jantung.

Penelitian tersebut juga telah memperhitungkan faktor lain seperti riwayat penyakit jantung keluarga, kondisi medis, gaya hidup dan kebiasaan. Kesimpulannya, semakin buruknya performa pria di tempat tidur, semakin besar kemungkinannya terkena penyakit jantung yang parah dan menyebabkan kematian.

Para penulis penelitian sekali lagi ingin menegaskan bahwa disfungsi ereksi bukan merupakan faktor risiko yang menyebabkan penyakit jantung, melainkan disfungsi ereksi merupakan penanda risiko untuk penyakit kardiovaskular.

Pria yang memiliki kualitas seks yang buruk karena disfungsi ereksi harus diskrining dan mendapatkan pengobatan untuk penyakit kardiovaskular agar terbebas dari risiko kematian dini akibat penyakit jantung. Hasil studi tersebut kemudian dipublikasikan dalam jurnal online PLoS Medicine, seperti dilansir Emaxhealth, Jumat (15/2/2013).
Share this article now on :

Baca Juga