Menyusul tindak pemerkosaan terhadap 6 turis Spanyol yang menggegerkan
di Acapulco, Meksiko, polisi pun memperketat penjagaan. Meski demikian,
dunia pariwisata kini melotot pada pemerintah Meksiko yang dianggap
lengah.
Acapulco yang menjadi primadona wisata pada tahun 1940-an sampai 1950-an kini mulai hilang pesonanya. Kasus narkoba dan kekerasan mencoreng pamor Acapulco. Wisatawan pun pindah ke Cancun dan Los Cabos gained favour.
Puncaknya adalah aksi bersenjata sekelompok pria bertopeng menyerbu rumah pantai. 6 Pria diikat dan 6 turis perempuan dari Spanyol diperkosa. Lemahnya keamanan menuai kecaman. Walikota Acapulco, Luis Walton bahkan sampai dipaksa meminta maaf karena pernyataannya yang menganggap enteng kejadian ini.
Seperti dilansir News Australia, Jumat (8/2/2013) polisi kini lebih banyak berjaga-jaga di jalanan. Namun para pelaku wisata khawatir, kejadian ini mempengaruhi kawasan wisata lain di Meksiko yang akan menggelar liburan spring break.
"Kami menyesalkan kejadian yang menimpa turis Spanyol di Acapulco. Tapi di Cancun tidak terpengaruh masalah kriminal seperti itu," kata Menteri Pariwisata Negara Bagian Quintana Roo, Juan Carlos Gonzales.
Kathy Gerhardt, jubir dari jaringan agen perjalanan AS, Travel Leaders, mengatakan sudah tidak ada orang yang menjadikan Acapulco sebagai tempat wisata favorit dalam survei mereka. Flamingo Hotel yang terkenal di mata wisatawan, kini menjadi tempat pembunuhan oleh geng narkoba. Kapal pesiar Oceania dan Regent Seven Seas Cruises, menghentikan jadwal kunjungan mereka ke Acapulco.
Ada 50.000 turis Spanyol yang liburan ke Meksiko termasuk ke Acapulco. Rafael Gallego Nadal, Presiden Spanish Confederation of Travel Agencies mengatakan kawasan pantai Acapulco sebenarnya aman. Serangan perkosaan ini benar-benar mengejutkan, lokasi kejadian penuh dengan restoran, hotel, dan vila yang sering disewa turis Spanyol. Dia meminta agar polisi segera menangkap pelakunya.
Acapulco yang menjadi primadona wisata pada tahun 1940-an sampai 1950-an kini mulai hilang pesonanya. Kasus narkoba dan kekerasan mencoreng pamor Acapulco. Wisatawan pun pindah ke Cancun dan Los Cabos gained favour.
Puncaknya adalah aksi bersenjata sekelompok pria bertopeng menyerbu rumah pantai. 6 Pria diikat dan 6 turis perempuan dari Spanyol diperkosa. Lemahnya keamanan menuai kecaman. Walikota Acapulco, Luis Walton bahkan sampai dipaksa meminta maaf karena pernyataannya yang menganggap enteng kejadian ini.
Seperti dilansir News Australia, Jumat (8/2/2013) polisi kini lebih banyak berjaga-jaga di jalanan. Namun para pelaku wisata khawatir, kejadian ini mempengaruhi kawasan wisata lain di Meksiko yang akan menggelar liburan spring break.
"Kami menyesalkan kejadian yang menimpa turis Spanyol di Acapulco. Tapi di Cancun tidak terpengaruh masalah kriminal seperti itu," kata Menteri Pariwisata Negara Bagian Quintana Roo, Juan Carlos Gonzales.
Kathy Gerhardt, jubir dari jaringan agen perjalanan AS, Travel Leaders, mengatakan sudah tidak ada orang yang menjadikan Acapulco sebagai tempat wisata favorit dalam survei mereka. Flamingo Hotel yang terkenal di mata wisatawan, kini menjadi tempat pembunuhan oleh geng narkoba. Kapal pesiar Oceania dan Regent Seven Seas Cruises, menghentikan jadwal kunjungan mereka ke Acapulco.
Ada 50.000 turis Spanyol yang liburan ke Meksiko termasuk ke Acapulco. Rafael Gallego Nadal, Presiden Spanish Confederation of Travel Agencies mengatakan kawasan pantai Acapulco sebenarnya aman. Serangan perkosaan ini benar-benar mengejutkan, lokasi kejadian penuh dengan restoran, hotel, dan vila yang sering disewa turis Spanyol. Dia meminta agar polisi segera menangkap pelakunya.